Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Posting Komentar
Cara Menghitung Bunga Pinjaman - Melakukan pinjaman uang saat ini memang tergolong sangat mudah
Daftar isi
Baca Juga
Cara Menghitung Bunga Pinjaman - Melakukan pinjaman uang saat ini memang tergolong sangat mudah. Karena sudah banyak cara yang bisa dilakukan. Cara terbaik dan tanpa resiko adalah melakukan pinjaman ke saudara atau teman. Karena dengan meminjam uang ke mereka tentunya tanpa ada embel-embel apapun termasuk adanya persentase bunga pinjaman.
Berbeda jika meminjam uang ke bank atau ke rentenir maka ada persentase bunga dari selisih uang pinjaman yang harus di bayar. Oleh karena itu, sangat disarankan sebelum melakukan pinjaman uang ke bank atau ke rentenir, lebih baik hitung dulu bunga pinjaman. Dengan mengetahui bunga pinjaman yang berlaku pada setiap pinjaman, maka Anda akan dengan mudah dalam mengatur pembayaran dari pinjaman uang tersebut.
Selain itu dengan mengetahui persentase bunga pinjaman juga sebagai perbandingan antara bank yang satu dengan yang lainnya dalam memberikan bunga pinjaman. Karena semua pihak yang memberikan pinjaman uang, baik itu secara konvensional melalui bank atau secara online, memiliki tingkat persentase bunga pinjaman yang berbeda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghitung bunga pinjaman terlebih dulu sebelum meminjam uang ke bank.
Semakin rendah bunga pinjaman yang didapat, maka semakin tenang Anda dalam melakukan pembayaran pinjaman. Jangan melakukan pinjaman uang jika bunga pinjaman sangat tinggi dan Anda tidak mampu untuk membayarnya. Karena selain adanya persentase bunga pinjaman tersebut, juga ada denda yang perlu Anda perhatikan. Denda pinjaman tentunya berbeda dengan bunga pinjaman.
Denda pinjaman terjadi karena Anda melanggar kesepakatan dalam melakukan pembayaran pada masa jatuh tempo dari angsuran pinjaman tersebut. Sedangkan bunga pinjaman adalah selisih total dari pinjaman uang yang Anda lakukan.
Semakin tinggi bunga pinjaman, besar kemungkinan denda pinjaman juga tinggi. Oleh karena itu bijaklah dalam melakukan pinjaman uang ke bank atau secara online di aplikasi pinjaman online atau ke rentenir. Lebih baik hitung dulu bunga pinjaman yang Anda lakukan. Bagaimana cara menghitung bunga pinjaman?
Apa itu Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman adalah nilai lebih dari pinjaman uang yang berlaku. Persentase dari total pokok pinjaman uang yang dibayarkan sebagai nilai lebih yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Bunga pinjaman ini dihitung seperseratus dari total pinjaman uang yang dilakukan dan dihitung oleh pihak pemilik modal.
Pemilik modal dalam hal ini seperti bank atau pihak lainnya memberikan pinjaman (kreditur) dengan syarat dan ketentuan yang wajib ditaati oleh semua peminjam atau debitur.
Persentase Bunga Pinjaman
Persentase bunga pinjaman terjadi dalam rentang 1 tahun yaitu total biaya kredit yang diakumulasikan dalam waktu 1 tahun yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Setiap persentase bunga pinjaman dari masing-masing pihak kreditur memiliki tingkat persentase yang berbeda. Tingkat persentase ini terbagi dalam beberapa suku bunga yang berlaku pada masing-masing kreditur. Sehingga setiap suku bunga memiliki perhitungan yang berbeda.
Ada 4 jenis suku bunga yang biasanya berlaku namun untuk debitur biasanya hanya berlaku pada suku bunga flat dan suku bunga efektif.
Suku Bunga Flat
Jenis suku bunga flat adalah perhitungan yang paling mudah dan banyak digunakan pada hampir semua sistem pinjaman. Pada suku bunga flat ini sistem perhitungannya mengacu pada pokok pinjaman awal. Dan tidak ada perubahan yang terjadi pada setiap dari setiap pembayaran pinjaman.
Dalam sistem bunga flat ini, besaran pinjaman dan perhitungan bunga di hitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit yang berlaku atau yang diajukan oleh debitur. Agar tidak bingung contohnya seperti ini:
Contoh:
Roni mengajukan kredit tanpa agunan sebesar Rp 50 juta dalam rentang waktu 3 tahun. Dan bunga flat yang diberikan adalah 5 % setiap tahunnya. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh Roni dalam setiap bulannya?
Jumlah pinjaman : Rp 50 juta
Bunga per tahun : 5%
Jangka waktu : 3 tahun = 36 bulan
Cicilan pokok : Rp 50 juta : 36 bulan = Rp 1.388.888.88889 dibulatkan menjadi 1.400.000. Jadi cicilan pokoknya adalah Rp 1.400.000 per bulan
Bunga : (Rp 50 juta X 5%) : 36 bulan = Rp 69444.4444444 dibulatkan menjadi Rp 69.444
Angsuran setiap bulan : Rp 1.400.000 + Rp 69.444 = Rp 1.469.444
Nah dari perhitungan diatas, maka Angsuran setiap bulan yang di bayar oleh Roni adalah Rp 1.469.444 selam 3 tahun. Dan jika di total secara keseluruhan selama masa waktu pinjaman adalah Rp 52.899.984. Ada selisih Rp 2.899.984. Dan selisih inilah yang menjadi pendapatan kreditur dalam memberikan pinjaman uang kepada debitur.
Kok ada selisih, namanya juga pinjam ke bank. Kalau tidak mau ada selisih, seperti yang saya sebutkan diatas, pinjam ke saudara atau teman tentunya lebih enak. Pinjam Rp 10.000 kembali Rp 10.000. Beres.
Suku Bunga Efektif
Sistem bunga efektif ini berlaku dalam waktu jangka panjang dan biasanya khusus untuk pembayaran pinjaman seperti kredit kepemilikan rumah atau apartemen. Sebagaimana kita ketahui, jangka waktu kredit ini sampai 15 tahun sampai 20 tahun. Oleh karena itu pada suku bunga efektif, perhitungan nilai persentase bunga yang berlaku semakin rendah sehingga angsuran per bulan juga semakin ringan.
Kenapa bisa turun? Inilah yang terjadi pada suku bunga efektif. Perhitungan suku bunga efektif di hitung berdasarkan sisa pinjaman pokok dalam setiap bulannya. Bukan dari pokok pinjaman awal.
Contoh:
Roni mengajukan kredit pemilikan rumah sebesar 50 juta dalam waktu kredit 12 bulan, dan bunga pinjaman efektif sebesar 10% per tahun. Berapakah angsuran yang harus dibayar oleh Roni setiap bulan?
Pokok pinjaman : Rp 120.000.000
Bunga : 10 %/tahun
Tenor Pinjaman: 12 bulan
Angsuran pokok per bulan : Rp 120.000.000 : 12 bulan = Rp 10.000.000
Perhitungan Bunga Bulan 1
Rp 120.000.000 – ((1-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% / 12
Rp 120.000.000 x 10% / 12 = Rp 1.000.000
Jadi bunga pinjaman bulan pertama adalah Rp 1.000.000
Angsuran yang harus di bayar pada bulan pertama adalah Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000
Perhitungan Bunga Bulan 2
Rp 120.000.000 – ((2-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 10.000.000 x 10%/12
Rp 110.000.000 x 10% / 12 = Rp 916.667
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 916.667 = Rp 10.916.667
Perhitungan Bunga Bulan 3
Rp 120.000.000 – ((3-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 20.000.000 x 10%/12
Rp 100.000.000 x 10% / 12 = Rp 833.333
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 833.333 = Rp 10.833.333
Begitu seterusnya sampai angsuran bulan ke-12 yaitu:
Perhitungan Bunga Bulan 12
Rp 120.000.000 – ((12-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 110.000.000 x 10%/12
Rp 10.000.000 x 10% / 12 = Rp 83.333
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 833.333 = Rp 10.083.333
Jadi pada suku bunga efektif ini, Angsuran pokok setiap bulannya adalah tetap sedangkan bunga per bulan mengalami penurunan.
Denda Berbunga
Ini yang perlu diperhatikan karena saya pernah mengalami hal buruk dalam melakukan pinjaman ke salah satu koperasi di daerah saya. Saat melakukan pembayaran yang tidak tepat waktu, tentunya saya mengalami denda terhadap pembayaran yang tidak tepat waktu tersebut. Waktu itu, saya hanya membayar angsuran pokok + bunga saja. Untuk denda, saya tunda karena belum ada uang.
Tanggal jatuh tempo angsuran per bulan yang harus saya tepati adalah tanggal 10. Dan saya telat bayar pada tanggal 17. Jadi ada rentang 7 hari telat bayar. Tapi kenapa angsuran pokok yang sudah saya lunasi malah denda yang memiliki bunga denda yang juga harus saya lunasi? Sejak kapan denda ada bunganya?
Saya bersikukuh untuk tidak membayar bunga dari denda telat bayar tersebut. Bahkan saya berani menghadap manager koperasi itu, kenapa ada bunga denda yang berjalan? Ternyata selidik punya selidik, semua itu hanyalah permainan karyawan koperasi tersebut. Dan kabar terakhir, karyawan tersebut sudah di pecat karena sering membuat laporan keuangan palsu.
Jadi dari penjelasan mengenai cara menghitung bunga pinjaman yang sudah saya share diatas, perhitungkan dulu sebelum melakukan pinjaman ke bank. Termasuk biaya denda yang juga harus di bayar jika Anda telat bayar. Jangan sampai mengalami kejadian seperti yang saya alami diatas. Karena sebagai orang awam, biasanya kita hanya iya iya saja mendengarkan penjelasan dari pihak bank dan langsung menandatangi kesepakan.
Padahal terkadang sebagai orang awam kita terjebak dari proses pinjaman tersebut. Bahkan ada juga masalah dari semakin membengkaknya angsuran dan bunga per bulan yang harus di bayar. Oleh karena itu, pelajari perjanjian antara bank atau pihak yang memberikan pinjaman. Jangan sampai mengalami hal-hal buruk yang sebelumnya tidak terbayangkan sebelumnya. Semoga bermanfaat.
Berbeda jika meminjam uang ke bank atau ke rentenir maka ada persentase bunga dari selisih uang pinjaman yang harus di bayar. Oleh karena itu, sangat disarankan sebelum melakukan pinjaman uang ke bank atau ke rentenir, lebih baik hitung dulu bunga pinjaman. Dengan mengetahui bunga pinjaman yang berlaku pada setiap pinjaman, maka Anda akan dengan mudah dalam mengatur pembayaran dari pinjaman uang tersebut.
Daftar Isi
Selain itu dengan mengetahui persentase bunga pinjaman juga sebagai perbandingan antara bank yang satu dengan yang lainnya dalam memberikan bunga pinjaman. Karena semua pihak yang memberikan pinjaman uang, baik itu secara konvensional melalui bank atau secara online, memiliki tingkat persentase bunga pinjaman yang berbeda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghitung bunga pinjaman terlebih dulu sebelum meminjam uang ke bank.
Semakin rendah bunga pinjaman yang didapat, maka semakin tenang Anda dalam melakukan pembayaran pinjaman. Jangan melakukan pinjaman uang jika bunga pinjaman sangat tinggi dan Anda tidak mampu untuk membayarnya. Karena selain adanya persentase bunga pinjaman tersebut, juga ada denda yang perlu Anda perhatikan. Denda pinjaman tentunya berbeda dengan bunga pinjaman.
Denda pinjaman terjadi karena Anda melanggar kesepakatan dalam melakukan pembayaran pada masa jatuh tempo dari angsuran pinjaman tersebut. Sedangkan bunga pinjaman adalah selisih total dari pinjaman uang yang Anda lakukan.
Semakin tinggi bunga pinjaman, besar kemungkinan denda pinjaman juga tinggi. Oleh karena itu bijaklah dalam melakukan pinjaman uang ke bank atau secara online di aplikasi pinjaman online atau ke rentenir. Lebih baik hitung dulu bunga pinjaman yang Anda lakukan. Bagaimana cara menghitung bunga pinjaman?
Apa itu Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman adalah nilai lebih dari pinjaman uang yang berlaku. Persentase dari total pokok pinjaman uang yang dibayarkan sebagai nilai lebih yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Bunga pinjaman ini dihitung seperseratus dari total pinjaman uang yang dilakukan dan dihitung oleh pihak pemilik modal.
Pemilik modal dalam hal ini seperti bank atau pihak lainnya memberikan pinjaman (kreditur) dengan syarat dan ketentuan yang wajib ditaati oleh semua peminjam atau debitur.
Persentase Bunga Pinjaman
Persentase bunga pinjaman terjadi dalam rentang 1 tahun yaitu total biaya kredit yang diakumulasikan dalam waktu 1 tahun yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Setiap persentase bunga pinjaman dari masing-masing pihak kreditur memiliki tingkat persentase yang berbeda. Tingkat persentase ini terbagi dalam beberapa suku bunga yang berlaku pada masing-masing kreditur. Sehingga setiap suku bunga memiliki perhitungan yang berbeda.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Untuk menghitung bunga pinjaman, disesuaikan dengan jenis suku bunga yang berlaku. Karena jika tidak mengetahui jenis suku bunga dari persentase pinjaman maka Anda akan terjebak dalam jumlah angsuran yang dibayar setiap bulan. Hal ini yang bisa memberatkan Anda. Oleh karena itu dibawah ini saya coba share cara menghitung bunga pinjaman berdasarkan jenis suku bunga yang ditetapkan oleh kreditur.Ada 4 jenis suku bunga yang biasanya berlaku namun untuk debitur biasanya hanya berlaku pada suku bunga flat dan suku bunga efektif.
Suku Bunga Flat
Jenis suku bunga flat adalah perhitungan yang paling mudah dan banyak digunakan pada hampir semua sistem pinjaman. Pada suku bunga flat ini sistem perhitungannya mengacu pada pokok pinjaman awal. Dan tidak ada perubahan yang terjadi pada setiap dari setiap pembayaran pinjaman.
Dalam sistem bunga flat ini, besaran pinjaman dan perhitungan bunga di hitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit yang berlaku atau yang diajukan oleh debitur. Agar tidak bingung contohnya seperti ini:
Contoh:
Roni mengajukan kredit tanpa agunan sebesar Rp 50 juta dalam rentang waktu 3 tahun. Dan bunga flat yang diberikan adalah 5 % setiap tahunnya. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh Roni dalam setiap bulannya?
Jumlah pinjaman : Rp 50 juta
Bunga per tahun : 5%
Jangka waktu : 3 tahun = 36 bulan
Cicilan pokok : Rp 50 juta : 36 bulan = Rp 1.388.888.88889 dibulatkan menjadi 1.400.000. Jadi cicilan pokoknya adalah Rp 1.400.000 per bulan
Bunga : (Rp 50 juta X 5%) : 36 bulan = Rp 69444.4444444 dibulatkan menjadi Rp 69.444
Angsuran setiap bulan : Rp 1.400.000 + Rp 69.444 = Rp 1.469.444
Nah dari perhitungan diatas, maka Angsuran setiap bulan yang di bayar oleh Roni adalah Rp 1.469.444 selam 3 tahun. Dan jika di total secara keseluruhan selama masa waktu pinjaman adalah Rp 52.899.984. Ada selisih Rp 2.899.984. Dan selisih inilah yang menjadi pendapatan kreditur dalam memberikan pinjaman uang kepada debitur.
Kok ada selisih, namanya juga pinjam ke bank. Kalau tidak mau ada selisih, seperti yang saya sebutkan diatas, pinjam ke saudara atau teman tentunya lebih enak. Pinjam Rp 10.000 kembali Rp 10.000. Beres.
Suku Bunga Efektif
Sistem bunga efektif ini berlaku dalam waktu jangka panjang dan biasanya khusus untuk pembayaran pinjaman seperti kredit kepemilikan rumah atau apartemen. Sebagaimana kita ketahui, jangka waktu kredit ini sampai 15 tahun sampai 20 tahun. Oleh karena itu pada suku bunga efektif, perhitungan nilai persentase bunga yang berlaku semakin rendah sehingga angsuran per bulan juga semakin ringan.
Kenapa bisa turun? Inilah yang terjadi pada suku bunga efektif. Perhitungan suku bunga efektif di hitung berdasarkan sisa pinjaman pokok dalam setiap bulannya. Bukan dari pokok pinjaman awal.
Contoh:
Roni mengajukan kredit pemilikan rumah sebesar 50 juta dalam waktu kredit 12 bulan, dan bunga pinjaman efektif sebesar 10% per tahun. Berapakah angsuran yang harus dibayar oleh Roni setiap bulan?
Pokok pinjaman : Rp 120.000.000
Bunga : 10 %/tahun
Tenor Pinjaman: 12 bulan
Angsuran pokok per bulan : Rp 120.000.000 : 12 bulan = Rp 10.000.000
Perhitungan Bunga Bulan 1
Rp 120.000.000 – ((1-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% / 12
Rp 120.000.000 x 10% / 12 = Rp 1.000.000
Jadi bunga pinjaman bulan pertama adalah Rp 1.000.000
Angsuran yang harus di bayar pada bulan pertama adalah Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000
Perhitungan Bunga Bulan 2
Rp 120.000.000 – ((2-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 10.000.000 x 10%/12
Rp 110.000.000 x 10% / 12 = Rp 916.667
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 916.667 = Rp 10.916.667
Perhitungan Bunga Bulan 3
Rp 120.000.000 – ((3-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 20.000.000 x 10%/12
Rp 100.000.000 x 10% / 12 = Rp 833.333
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 833.333 = Rp 10.833.333
Begitu seterusnya sampai angsuran bulan ke-12 yaitu:
Perhitungan Bunga Bulan 12
Rp 120.000.000 – ((12-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% /12
Rp 120.000.000 - Rp 110.000.000 x 10%/12
Rp 10.000.000 x 10% / 12 = Rp 83.333
Angsuran yang harus di bayar pada bulan kedua adalah Rp 10.000.000 + Rp 833.333 = Rp 10.083.333
Jadi pada suku bunga efektif ini, Angsuran pokok setiap bulannya adalah tetap sedangkan bunga per bulan mengalami penurunan.
Denda Berbunga
Ini yang perlu diperhatikan karena saya pernah mengalami hal buruk dalam melakukan pinjaman ke salah satu koperasi di daerah saya. Saat melakukan pembayaran yang tidak tepat waktu, tentunya saya mengalami denda terhadap pembayaran yang tidak tepat waktu tersebut. Waktu itu, saya hanya membayar angsuran pokok + bunga saja. Untuk denda, saya tunda karena belum ada uang.
Tanggal jatuh tempo angsuran per bulan yang harus saya tepati adalah tanggal 10. Dan saya telat bayar pada tanggal 17. Jadi ada rentang 7 hari telat bayar. Tapi kenapa angsuran pokok yang sudah saya lunasi malah denda yang memiliki bunga denda yang juga harus saya lunasi? Sejak kapan denda ada bunganya?
Saya bersikukuh untuk tidak membayar bunga dari denda telat bayar tersebut. Bahkan saya berani menghadap manager koperasi itu, kenapa ada bunga denda yang berjalan? Ternyata selidik punya selidik, semua itu hanyalah permainan karyawan koperasi tersebut. Dan kabar terakhir, karyawan tersebut sudah di pecat karena sering membuat laporan keuangan palsu.
Jadi dari penjelasan mengenai cara menghitung bunga pinjaman yang sudah saya share diatas, perhitungkan dulu sebelum melakukan pinjaman ke bank. Termasuk biaya denda yang juga harus di bayar jika Anda telat bayar. Jangan sampai mengalami kejadian seperti yang saya alami diatas. Karena sebagai orang awam, biasanya kita hanya iya iya saja mendengarkan penjelasan dari pihak bank dan langsung menandatangi kesepakan.
Padahal terkadang sebagai orang awam kita terjebak dari proses pinjaman tersebut. Bahkan ada juga masalah dari semakin membengkaknya angsuran dan bunga per bulan yang harus di bayar. Oleh karena itu, pelajari perjanjian antara bank atau pihak yang memberikan pinjaman. Jangan sampai mengalami hal-hal buruk yang sebelumnya tidak terbayangkan sebelumnya. Semoga bermanfaat.