Skip to main content
Menu

Mengatur Pembayaran Komisi Program Affiliate

Mengatur Pembayaran Komisi Program Affiliate

Khususnya dalam mengatur pembayaran komisi untuk setiap transaksi yang telah terjadi

Daftar isi
Baca Juga
Mengatur Pembayaran Komisi Program Affiliate

Apakah Anda pemilik produk? Bagaimana cara menjual produk tersebut? Apakah dijual secara langsung atau menggunakan jasa? Jasa dalam penjualan produk secara online dilakukan bersama pihak ketiga yaitu bisa melalui iklan, program affilate, atau reseller. Mana yang Anda pilih? Jika ketiga jasa ini menjadi pilihan utama dalam menjual produk Anda, tentunya ada prosedur tang sudah ditetapkan. Misalkan penjualan dengan menggunakan program affiliate.

Program affiliate adalah program penjualan yang dilakukan oleh orang lain dan akan mendapatkan jasa atau komisi dari setiap penjualan yang terjadi. Program afilliate ini sama dengan makelar atau perantara, jadi mereka akan mendapatkan komisi jika berhasil menjual produk.

Bagi pebisnis online yang memiliki produk dan dijual dengan cara membuka program affiliate tentunya ada beberapa hal yang WAJIB Anda ketahui dan dipelajari terlebih dulu. Disini saya bukan menggurui Anda tapi kenyataan yang saya alami adalah ada beberapa masalah yang sebenarnya sangat sederhana sekali namun karena tidak adanya aturan atau disclaimer dari program tersebut membuat saya menulis artikel ini.

Beberapa hal yang harus diatur dalam program affiliate yaitu:

Komisi

Membangun bisnis online dengan menggunakan program affiliate memang tidak mudah. Khususnya dalam mengatur pembayaran komisi untuk setiap transaksi yang telah terjadi. Karena poin utama dari program ini adalah penjualan berbasis komisi. Komisi yang diberikan kepada seseorang yang sudah ikut serta dalam menjualkan sebuah produk. Besarnya komisi tergantung dari peraturan yang ditetapkan oleh pemilik produk. Biasanya pemberian komisi ini kurang dari 50% dari harga produk yang dijual.

Untuk pembayaran yang diberikan kepada para affiliate juga tergantung dari pemilik produk. Biasanya komisi yang dibayarkan jika pembelian produk yang terjadi tidak ada pembatalan atau refund dari pihak pembeli maka komisi akan segera dibayarkan. Namun jika pihak pembeli membatalkan atau melakukan refund maka komisi tidak akan diterima. Apakah pengajuan refund atau pembatalan pembelian produk yang dilakukan pembeli sudah diatur oleh pemilik produk? Tidak!

Selama ini untuk pembayaran komisi dari program affiliate atas pembatalan atau refund belum ada yang membuat peraturan seperti itu. Sehingga komisi yang seharusnya dimiliki oleh para affiliate juga gagal dibayarkan karena. Seharusnya aturan pemberian komisi dengan kasus seperti ini harus jelas dan transparan. Jangan ada keputusan sepihak yang akan mengecewakan para affiliate.

Misalkan seperti ini, mas Joe adalah seorang affiliate dan berhasil melakukan penjualan produk Template Toko Online. Pemilik produk tersebut memberikan komisi sebesar 34% dari harga produk jika terjadi penjualan. Saat terjadi penjualan, tentunya ada notifikasi atau pemberitahuan melalui email yang akan diterima oleh mas Joe kalau sudah ada 1 penjualan.

Dari penjualan yang sudah dilakukan oleh mas Joe ini, seharusnya mas Joe sudah bisa menerima komisi penjualan. Namun masalah kecil terjadi, yaitu komisi tidak bisa dibayarkan karena pembeli melakukan pembatalan atau mengajukan refund yaitu meminta uang pembelian dari produk yang telah di beli. Padahal sebelumnya dari pemilik produk tidak ada aturan yang menyebutkan "Komisi batal dibayar jika pembeli melakukan refund atau meminta uangnya kembali".

Kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi jika program bisnis yang dijalankan memiliki prosedur dan mekanisme yang tepat, khususnya bisnis dengan program affiliate. Jangan hanya menitikberatkan pada kenyamanan pembeli saja dengan memberikan aturan bahwa pembeli bisa mengajukan refund atau tidak terhadap barang atau produk yang sudah dibeli. Namun perhatikan juga orang-orang yang turut serta menjadi affiliate atas produk yang Anda jual.

Ingat, para affiliate lebih berharga dari pembeli produk Anda. Kenapa? Karena dengan bantuan mereka melakukan promosi yang tidak pernah Anda ketahui bagaimana cara mereka melakukan promosi. Secara langsung mereka lah yang menyebarluaskan informasi tentang produk Anda.

Oleh karena itu, memberikan aturan yang jelas dari setiap program affiliate dari produk yang Anda jual adalah wajib hukumnya. Tidak serta merta hanya mengajak atau membuka program seperti ini sedangkan tidak ada jaminan dari komisi yang mereka dapatkan. Apakah dibayar langsung atau tidak. Dengan memberikan aturan yang jelas, maka antara pemilik produk dan para affiliate tetap sama-sama saling mengerti dan memahami dari  aturan yang telah dibuat tersebut.

Metode Pembayaran

Metode pembayaran paling mudah untuk transaksi online di Indonesia adalah menggunakan bank transfer. Bukan akun virtual atau menggunakan aplikasi pihak ketiga. Menggunakan bank transfer adalah solusi terbaik dalam bertransaksi, baik itu dalam melakukan penjualan ataupun pembelian. Kemudah ini tentu menjadi pilihan banyak orang. Namun kemudahan itu terkadang dibikin rumit oleh banyak penyedia jasa dalam bertransaksi.

Baca Juga: Transfer Antar Bank: Transaksi Mudah yang Dibikin Rumit

Kenapa harus mempersulit orang lain dengan menggunakan metode pembayaran yang rumit jika produk atau jasa yang dijual dibutuhkan banyak orang? Karena semakin mudah seseorang dalam mengakses produk Anda baik itu mulai dari bentuk produknya, jenisnya, cara kerjanya, komisinya, pembayarannya dan sampai dengan sistem supportnya jelas, tentu mereka akan senang dengan kemudahan tersebut.

Dan jika mereka merasa kesulitan, tentunya akan menjadi boomerang bagi perkembangan bisnis Anda. Pasti mereka akan pergi dan mencari program penjualan yang benar-benar memperhatikan penjualnya, bukan hanya pembelinya saja. Apalagi hanya mengambil keuntungan semata.

Untuk metode pembayaran ini biasanya pemilik produk menyediakan kolom atau sudah menerapkan beberapa nama bank yang bisa digunakan sebagai pembayaran komisi. Selain daftar bank yang sudah disebutkan, maka komisi tidak bisa ditransfer atau diberikan. Beberapa daftar bank yang biasanya ditetapkan adalah Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan selain bank tersebut, komisi tidak akan dibayar.

Bahkan yang lebih parah lagi adalah pembayaran komisi hanya bisa dilakukan dalam 1 bank dan bank tersebut hanyalah bank yang dimiliki oleh pemilik produk. Misalkan Bank Mega, Bank Danamon, BTPN. Sungguh sesuatu yang sangat sederhana namun dibikin ruwet.

Apakah hanya bank BCA, BNI, Mandiri, BRI, Bank Mega saja yang bisa online atau melakukan transaksi dalam bentuk transfer? Coba dilihat didalam ATM, biasanya sudah ada daftar nama bank yang bisa di transfer dengan menggunakan ATM bersama. Bahkan ATM bersama ini juga sudah berlaku melalui transaksi melalui e-banking atau mobile banking.

Atau Anda hanya khawatir dengan biaya admin? Woi! Biaya admin dari transfer uang itu berapa? Rp 50 ribu? Tidak sebesar itu kan? Ketika Anda melakukan transfer karena hanya khawatir biaya admin, seharusnya Anda pikirkan juga bahwa uang yang ditransfer dengan sejumlah nominal tersebut tidak akan bisa diambil semuanya oleh penerima uang tersebut!

Misalkan uang yang ditransfer Rp 200.000 maka yang bisa diambil hanya Rp 100.000 hingga Rp 150.000 dan sisanya harus ngendap di bank. Apakah Anda merasa rugi dengan biaya admin transfer tersebut?

Oleh karena itu dalam melakukan transaksi secara online antar bank, sebenarnya tidak memiliki keterbatasan dalam menggunakan bank. Selama bank tersebut bisa menerima dengan bank dana transfer yang dilakukan, seharusnya metode bank transfer menjadi solusi termudah dalam melakukan transaksi.

Support

Setiap pemberitahuan yang terjadi secara online memang tidak harus dalam 24 jam meskipun dunia online bisa bekerja secara otomatis selamanya, bukan 24 jam lagi. Namun keterbatasan pada manusia adalah salah satu alasan yang tepat untuk tidak memberikan support layanan selama 24 jam atau lebih. Support hanya bisa diberikan dalam batas yang sewajarnya misalkan pukul 08:00 sudah buka sampai dengan pukul 17:00, lebih dari pukul tersebut support akan direspon pada hari berikutnya.

Nah, jika sudah ada penjelasan seperti itu tentunya semua orang atau para affiliate mengerti dan akan patuh dengan sendirinya. Namun masalahnya adalah ketika pemilik produk sudah memberikan waktu untuk mendapatkan support namun mereka sendiri yang melanggar, apakah itu sudah tidak profesional dalam mengurus bisnisnya?

Apalagi ini bisnis online, seorang pebisnis tentu akan online setiap waktu untuk mengetahui perkembangan bisnis yang dijalaninya. Tentu akan selalu menerima notifikasi email jika ada pesan masuk dari setiap penjualan yang terjadi. Bahkan jika ada member baru mendaftar juga akan menerima pemberitahuan melalui email. Jika sudah seperti itu, apakah pemilik produk ini tidak pernah online atau pura-pura cuek?

Apalagi yang mengaku memiliki admin untuk membalas semua masukan dari para affiliate namun responnya juga lambat. Jangan-jangan pemilik produk ini sebagai adminnya sekaligus namun pura-pura memberitahukan kalau admin support yang merespon semuanya.

Oleh karena itu jika ingin direspon baik oleh semua orang, segera respon setiap masukkan yang Anda terima dari semua orang. Semakin cepat respon yang diberikan semakin bagus penilaian yang Anda terima.

Memang tidak mudah mengatur dan memberikan prosedur yang baik dalam berbisnis, apalagi dalam skala besar. Bisnis kecil saja terkadang bikin mumet ngaturnya apalagi yang besar. Tanpa ada tata kelola yang baik, semuanya tidak akan berjalan dengan baik, malah akan memberikan kekecewaan kepada orang lain. Jika orang lain sudah kecewa, sebagus apapun produk yang dijual akan mendapatkan penilaian yang buruk karena adanya faktor lain yang tidak beres.

Semoga ulasan acak-acakan tentang mengatur pembayaran komisi affiliate ini menjadi pelajaran berharga bagi saya sebagai penulis untuk lebih memilih dalam mengikuti program affiliate produk online.