Syarat Wajib Puasa Bulan Ramadhan
Syarat Wajib Puasa Bulan Ramadhan - Dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, baik itu ibadah sunnah atau wajib
Daftar isi
Syarat Wajib Puasa Bulan Ramadhan - Dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, baik itu ibadah sunnah atau wajib, seorang muslim harus mengetahui terlebih dahulu tata cara pelaksanaan ibadah tersebut. Tata cara pelaksaan sebelum ibadah inilah yang disebut dengan syarat wajib ibadah. Sama halnya dengan ibadah puasa, sebelum melaksanakan ibadah puasa, maka harus terpenuhi dulu hal-hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Apa saja syarat wajib puasa bulan Ramadhan?
Dan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan maka terlebih dahulu mengetahui apa saja syarat wajib puasa Ramadhan agar saat menjalankan ibadah puasa lebih khusuk, istiqomah dan mengerti apa yang telah dilakukannya tersebut, bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban tapi harus mengetahui juga makna dalam menjalankan ibadah puasa tersebut. Berikut syarat wajib dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bacaan Niat Sahur Puasa Ramadhan
Syarat Wajib Pertama Puasa di Bulan Ramadhan
Syarat pertama seseorang itu diwajibkan menjalankan ibadah puasa, khususnya puasa Ramadhan, yaitu ia adalah seorang muslim atau muslimah. Karena puasa adalah ibadah yang menjadi keharusan atau rukun keislamannya, sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim seperti berikut ini;
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya:
Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya hajji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)
Syarat Wajib Kedua Puasa di Bulan Ramadhan
Seseorang berkewajiban menjalankan ibadah puasa ramadhan jika ia sudah baligh, dengan ketentuan ia pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid. Dan syarat keluar mani (sperma) dan haid pada batas usia minimal 9 tahun.
Bagi yang belum keluar mani (sperma) dan haid, maka batas minimal ia dikatakan baligh pada usia 15 tahun dari usia kelahirannya. Dengan syarat ketentuan baligh ini, menegaskan bahwa ibadah puasa ramadhan tidak diwajibkan bagi seorang anak yang belum memenuhi cirri-ciri kebalighan yang telah disebutkan di atas.
Syarat Wajib Ketiga Puasa di Bulan Ramadhan
Seorang muslim dan sudah baligh diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, apabila ia memiliki akal yang sempurna atau tidak gila, baik gila karena cacat mental atau gila disebabkan mabuk. Namun, seseorang yang dalam keadaan tidak sadar karena mabuk atau cacat mental, maka tidak diwajibkan dalam menjalankan ibadah puasa, terkecuali orang yang mabuk dengan sengaja, maka ia diwajibkan menjalankan ibadah puasa dikemudian hari (mengganti di hari selain bulan ramadhan) atau membayar denda (fisyah) jika tidak mampu menggantikan ibadah puasanya tersebut.
رُفِعَ اْلقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النّائِمِ حَتّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ اْلمَجْنُوْنِ حَتّى يُفِيْقَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَبْلُغَ
Artinya:
Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar'i: Orang yang tidur sampai ia terbaangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh. (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks hadits riwayat al-Nasa'i).
Baca Juga: Bacaan Niat Berbuka Puasa Ramadhan
Syarat Wajib Ketiga Puasa di Bulan Ramadhan
Selain islam, baligh, dan berakal, seseorang harus mampu dan kuat untuk menjalankan ibadah puasa. Dan apabila tidak mampu maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidyah.
Syarat Wajib Ketiga Puasa di Bulan Ramadhan
Puasa Ramadhan diwajibkan bagi muslim yang memenuhi persyaratan yang telah diuraikan di atas, apabila ada salah satu orang terpercaya (adil) yang mengetahui awal bulan Ramadhan dengan cara melihat hilal secara langsung dengan mata biasa tanpa peralatan alat-alat bantu. Dan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan terlebih dahulu diambil sumpah, maka muslim yang ada dalam satu wilayah dengannya berkewajiban menjalankan ibadah puasa. Dan apabila hilal tidak dapat dilihat karena tebalnya awan, maka untuk menentukan awal bulan Ramadlon dengan menyempurnakan hitungan tanggal bulan sya’ban menjadi 30 hari.
Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, r.a:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُواعِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Artinya:
Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari (H.R. Imam Bukhori)
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: جَاءَ اَعْرَبِيُّ اِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اِنِّي رَاَيْتُ اْلهِلَالَ فَقَالَ: اَتَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلّاَ اللهَ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: اَتَشْهَدُ اَنْ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ: يَا بِلَالُ اَذِّنْ فِى النَّاسِ فَلْيَصُوْمُوْا غَدًا
Artinya:
Dari 'Ikrimah, ia dapatkan dari Ibnu Abbas, berkata: datanglah orang Arab Badui menghadap Nabi SAW, ia berkata: sesungguhnya aku telah melihat hilal. Nabi menjawab: apakah kamu akan bersaksi (bersumpah) "sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah", orang Arab Badui tadi menjawab; "ia". Lalu Nabi bertanya lagi: apakah kamu akan bersaksi (bersumpah) "sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah", dan Orang Arab Badui menjawab "ia". Lalu Nabi bersabda; "wahai Bilal perdengarkanlah adzan ditengah-tengah kerumunan manusia, dan perintahkanlah mereka untuk mengerjakan puasa pada esok hari" (Hadits Shahih diriwayatkan oleh lima Imam, kecuali Ahmad).
Dengan adanya penjelasan mengenai syarat wajib puasa bulan Ramadhan yang telah diuraikan diatas, semoga dapat menambah keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dan menjadikan kita muslim yang senantiasa istiqomah dalam menjalan perintah dan larangaNya, Aaminn.. Semoga bermanfaat.