Skip to main content
Menu

Apakah Dokter dan Perawat yang Menyembuhkan Penyakit?

Apakah Dokter dan Perawat yang Menyembuhkan Penyakit?

Tidak ada jawaban untuk judul artikel ini, apakah dokter dan perawat yang menyembuhkan penyakit? Karena semuanya pasti tahu jawabannya

Daftar isi
Baca Juga
Apakah Dokter dan Perawat yang Menyembuhkan Penyakit

Tidak ada jawaban untuk judul artikel ini, apakah dokter dan perawat yang menyembuhkan penyakit? Karena semuanya pasti tahu jawabannya. Silahkan tinggalkan komentar anda untuk pertanyaan dari judul artikel ini. Dengan memberikan jawaban maka anda sendiri lah yang memberikan pemahaman terhadap kesembuhan suatu penyakit itu sendiri.

Pemahaman terhadap penyakit tersebut adalah dari mana datangnya penyakit itu? Siapa yang mendatangkan penyakit itu? Jika kedua pertanyaan ini bisa anda jawab dengan benar, maka anda tidak akan menyalahkan orang lain atau dokter dan perawat terhadap penyakit yang diderita.

Tidak ada seorang pun yang bisa menyembuhkan penyakit, dokter, perawat, profesor, presiden dan yang lainnya, bukanlah manusia penyembuh penyakit tapi mereka membantu dan menolong semampu mereka. Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dan pengobatannya, dokter tidak akan pernah menjamin 100% sebuah penyakit akan sembuh total dengan pengobatan yang diberikannya. Bahkan dengan kondisi penyakit yang sama.

Namun dokter dan perawat akan semaksimal mungkin berusaha untuk melakukan pengobatan dan menyembuhkan pasiennya. Tentunya dari setiap usaha yang dilakukan oleh tenaga medis ini, ada "campur tangan" Tuhan yang membantunya. Jika Tuhan berkehendak maka ia akan sembuh, namun jika Tuhan tidak berkehendak maka anda dan keluarga harus menerima keadaan tersebut.

Tidak ada yang tidak ingin sembuh dari penyakitnya, dokter dan perawat pun sangat bahagia bila melihat pasien mereka semakin membaik kesehatannya dan akhirnya sembuh. Dan kesembuhan yang mereka berikan bukan lah dari tangan mereka, bukan dari pengobatan yang mereka berikan tapi semuanya dari Sang Pencipta.

Oleh karena itu, jangan pernah menyalahkan siapapun dengan sakit dan penyakit yang anda alami, yang diderita oleh keluarga anda. Apalagi sampai menyalahkan tenaga kesehatan yang seakan-akan mereka mampu menyembuhkan semua penyakit. Jika tidak sembuh, dokter dan perawat yang disalahkan. Seakan-akan mereka yang harus bertanggungjawab.

Bukan, bukan seperti itu memberikan penilaian terhadap suatu profesi atau pekerjaan orang lain. Jika keadaannya dinilai seperti itu, seharusnya siswa-siswa yang tidak pandai, yang tidak mau belajar dengan baik yang disalahkan adalah gurunya.

Akan tetapi, ketika ada murid yang tidak pandai dan tidak naik kelas, hampir tidak ada guru atau pengajar yang disalahkan atau yang dikomplain oleh keluarga murid tersebut. Tapi ketika ada pasien yang sakit dan tidak sembuh, dokter atau perawat yang disalahkan.

Padahal dua kondisi ini hampir sama, yaitu sama-sama bermasalah sejak awal. Memang benar, murid disekolahkan agar pandai tapi kenapa ketika murid tersebut tidak pandai dan tidak naik kelas gurunya tidak dikomplain oleh orang tua murid?

Begitu juga dengan orang sakit, orang sakit dari rumahnya dibawa ke rumah sakit, sudah diobati dan ternyata tidak sembuh. Dan yang disalahkan masih saja dokternya. Keadaan seperti inilah yang masih terjadi saat ini ditengah-tengah masyarakat.

Jangankan pada profesi dokter dan guru, ketika ada pemadaman listrik pun, masih banyak yang menyalahkan pihak PLN. "Kok padam terus sih" Padahal dilakukan pemadaman tersebut pasti ada maksud dan tujuannya. Begitu juga dengan contoh yang lain misalkan koneksi sinyal internet yang buruk. Siapa yang disalahkan? Pastinya pihak Telkomsel, padahal sebelum melakukan komplain mengenai sinyal ini, harus diketahui dulu jangkauan sinyal yang diterima pada setiap daerah tersebut.

Dengan memahami setiap pekerjaan orang lain dan tanggungjawabnya serta permasalahan dari sebab akibatnya tersebut, setidaknya kita bisa sama-sama saling menghargai. Bukan hanya sekedar bisa menyalahkan tanpa tahu sebab akibatnya. Semoga artikel ini bermanfaat.