Kenali Ciri Haid Menjelang Menopause, Tidak Perlu Panik!
Biasanya, terdapat ciri haid menjelang menopause saat Anda memasuki rentang usia tertentu
Daftar isi
Sebagai seorang perempuan, siklus haid merupakan hal yang pasti dialami saat memasuki usia remaja. Namun, ada sebuah momen di mana perempuan akan mengalami menopause. Biasanya, terdapat ciri haid menjelang menopause saat Anda memasuki rentang usia tertentu.
Pada dasarnya, usia menopause menurut WHO berbeda-beda setiap orangnya. Jika diambil rata-rata, kisaran usianya di antara 45 hingga 55 tahun. Untuk mengetahuinya secara lengkap, simak pembahasan ciri haid menjelang menopause berikut ini.
Menopause pada Perempuan
Menopause pada perempuan ditandai dengan berakhirnya siklus haid yang dialami setiap bulannya. Saat menstruasi, sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan luruh bersama dengan darah. Idealnya, siklus menstruasi terjadi setiap 28 hari sekali.
Seperti pendapat yang telah diungkapkan WHO mengenai ragam siklus setiap perempuan berbeda. Jika siklus terjadi berkisar antara 21 hingga 35 hari sekali, maka hal ini masih termasuk dalam batas normal. Dalam satu kali siklus, wanita akan mengalami haid dalam kurun waktu dua hingga tujuh hari.
Ciri Haid Menjelang Menopause
Ciri-ciri akan menopause pada wanita ditandai dengan siklus dan durasi dari masa menstruasi. Sebagai perempuan, menopause merupakan hal yang pasti terjadi. Hal ini merupakan situasi yang normal yang akan dialami perempuan saat menjelang usia senja.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Kram Perut Saat Haid
1. Durasi Siklus Menstruasi
Menjelang menopause, siklus menstruasi dapat 2 hingga 3 hari lebih cepat dibandingkan siklus-siklus sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan siklus haid hanya berkisar antara 2 hingga 3 minggu saja.
Selain itu, siklus haid bisa jadi lebih lama dari siklus-siklus biasanya. Bila batas siklus menstruasi normal adalah 35 hari, bisa jadi seorang wanita akan mengalami siklus selama 38 hari saat menjelang menopause.
2. Ketidakaturan Siklus Menstruasi
Selain siklus tiap bulannya yang dapat lebih singkat atau lebih lama, siklus haid yang dialami wanita juga akan berubah-ubah. Bisa jadi, jarak waktu antara haid satu dengan yang selanjutnya terjadi selama berbulan-bulan.
Bila siklus haid telah berhenti dan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, maka hal ini menandakan bahwa perempuan tersebut telah memasuki fase menopause. Fase menjelang menopause ini sering disebut dengan istilah perimenopause.
3. Perubahan Warna Darah
Pada saat masa haid, warna darah pada umumnya cenderung berbeda-beda. Pada saat awal dan akhir, warna darah haid cenderung coklat atau gelap, sedangkan pertengahan berwarna merah. Hal ini berbeda dengan menjelang menopause.
Saat seseorang memasuki perimenopause, darah haid yang dikeluarkan tubuh berwarna coklat atau warna gelap. Darah ini memiliki tekstur yang berbeda dan dapat keluar meski orang tersebut tidak sedang dalam masa haid.
Namun, bila darah gelap yang dihasilkan diikuti dengan keluarnya cairan vagina, Anda perlu mengkonsultasikannya ke dokter. Hal ini untuk mencegah sesuatu yang mungkin dapat berbahaya bagi kesehatan.
4. Timbulnya Flek
Flek tanda menopause wajar terjadi pada perempuan. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal serta terjadinya penebalan rahim pada perempuan. Pendarahan menjelang menopause ini biasa terjadi sebelum atau sesudah menstruasi.
5. Bertambahnya Volume Darah
Saat perempuan memasuki fase menjelang menopause, maka volume darah haid yang dihasilkan lebih banyak dari biasanya. Beberapa ciri-cirinya antara lain adalah:
- Menstruasi berlangsung lebih lama, bahkan hingga 7 hari lebih.
- Penggantian pembalut yang lebih sering akibat kelunturan darah haid yang banyak.
- Tubuh terasa tidak berenergi dan lebih lemas.
- Dapat beresiko mengalami anemia.
Itulah ciri haid menjelang menopause yang dapat Anda pelajari untuk di kemudian hari. Sebagai perempuan, Anda tidak perlu khawatir saat memasuki usia-usia menopause, karena ini merupakan hal yang wajar dan normal sebagai perempuan.