Skip to main content
Menu

Air Rebusan Mie Instan Diganti Dua Kali Tidak Perlu Dilakukan!

Air Rebusan Mie Instan Diganti Dua Kali Tidak Perlu Dilakukan!

Banyak yang beranggapan kalau air rebusan mie instan harus diganti dua kali. Air rebusan yang pertama harus dibuang menggunakan penyaringan

Daftar isi
Baca Juga

Banyak yang beranggapan kalau air rebusan mie instan harus diganti dua kali. Air rebusan yang pertama harus dibuang menggunakan penyaringan, selanjutnya mie dimasak lagi atau direbus lagi dengan air baru. Cara ini dilakukan karena ada yang beranggapan kalau air rebusan mie berpotensi buruk untuk kesehatan.

Air rebusan tersebut dianggap memiliki bahan kimia yang tidak baik untuk tubuh atau berbahaya untuk kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan terjadinya berbagai keluhan penyakit seperti kanker, keluhan lambung, gangguan syaraf, dan gangguan nutrisi pada anak. Apakah benar seburuk itu anggapan mereka tentang air rebusan mie instan ini?

Air Rebusan Mie Instan Diganti Dua Kali Tidak Perlu Dilakukan

Gak tahu juga dari mana asal mula air rebusan ini berbahaya bai tubuh. Apakah karena tampilan dari air ini yang saat mie instan direbus maka air yang digunakan akan terlihat keruh dan bermiyank. Padahal keruhnya air rebusan tersebut bukan karena kandungan mie instan yang beracun. Tapi kondisi tersebut karena pada mie instan yang masih mentah memiliki kandungan yang berbasal dari berbagai bahan olahan.

Untuk bahan-bahan yang digunakan pada mie (mi) yang saya lihat pada salah satu kemasan mi instan dibuat dari berbagai bahan makan yaitu: Tepung topioka, minyak nabati, garam, mineral (zat besi), pewarna makanan, dan pengatur keasaman. Dari bahan-bahan tersebut tentunya tidak ada kandungan berbahaya dari kandungan bahan yang digunakan untuk mienya sendiri.

Dari bahan yang digunakan untuk membuat mi ini, jika mi direbus maka akan ada perubahan komposisi, ukuran atau warna. Tidak hanya mie dengan air rebusannya yang berubah. Anda menggoreng pisang saja juga akan berubah warna dan bentuknya. Bahkan untuk menggoreng lagi, minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng tersebut digunakan lagi. Bahkan sampai warna dari minya goreng itu berubah.

Jadi sangat wajar jika ada perubahan pada makanan jika sudah dimasak. Hampir semua makanan yang sudah dimasak atau dipanaskan akan mengalami perubahan komposisi.

Karena Mengandung Bahan Kimia

Apakah karena mi instan mengandung bana kimia? Tentu saja iya, untuk produk-produk makan seperti itu pasti mengandung bahan kimia. Namun penambahan bahan kimia ini tentunya bertujuan untuk menjaga kualitas dari makanan itu sendiri. Misalkan agar makanan tidak mudah basi. Begitu juga dengan mi instan.

Namun yang perlu diperhatikan dan dipahami, ketika ada sebuah makanan, apapun itu, yang dianggap berbahaya karena jenis bahan yang digunakan. Maka perhatikan perizinan dan pengawasan bahan makan yang digunakan tersebut. Apakah kandungan bahan yang digunakan sesuai dengan izin yang ditetapkan? Apakah penggunaan dan peredaran bahan makanan yang digunakan sudah diawasi?

Begitu juga dengan mie instan, mi instan dari Indomie contohnya Mi goreng sudah memiliki label BPOM dan LPPOM yang terdapat pada setiap kemasan. Dengan adanya kedua label ini, maka sudah cukup membuktikan kalau mi instan dari Indomie sudah layak dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai info, perbedaan dari BPOM dan LPPOM adalah BPOM mengeluarkan surat atau izin keamanan produk yaitu sebagai badan pengawas obat dan makanan, sedangkan LPPOM mengeluarkan surat/jaminan kehalalan produk sebagai Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika yang diawasi oleh MUI, Majelis Ulama Indonesia.

Tetap Berbahaya

Jika masih ada yang bersikukuh kalau mie instan tetap berbahaya, wajar-wajar saja. Karena mungkin yang beranggapa seperti itu selalu makan mi setiap harinya. Tidak makan nasi. Ingat, jika sudah mengetahui kandungan dari sebuah makanan dan dikonsumsi setiap hari maka efek samping yang ditimbulkan harus ditanggung sendiri.

Karena tidak ada anjuran untuk makan mie setiap hari. Apalagi menjadikan mie sebagai bahan makanan utama. Kecuali mie instan yang benar-benar berasal dari bahan olahan herbal dengan masa kadaluarsa hanya sebentar.

Jadi jika menganggap air rebusan mie instan perlu diganti karena berbahaya maka Anda juga harus berpikir bahwa air rebusan tersebut yang berubah warna berasal dari mie itu sendiri. Jadi bahaya yang ditimbulkan pada air rebusan karena mie yang dimasak. Oleh karena itu, yang paling bahaya sebenarnya adalah mienya. Tapi kenapa mienya tidak dibuang?

Dan juga jika air rebusan dibuang maka cita rasa mienya juga akan berubah karena bahan-bahan rasa yang ada pada mie yang terdapat pada kuah atau air rebusan sudah dibuang.

Dari sedikit ulasan diatas, kita semua sudah tahu kan kalau rebusan mi instan tidak berbahaya. Semua orang pasti menyukai mie, khususnya mie instan. Mulai dari anak-anak sampai orang tua, sangat menyuka masakan instan ini. Apalagi saat ini sudah banyak cita rasa mi yang bisa dinikmati. Untuk info mengenai cita rasa mi yang lengkap, buka website https://www.indomie.com