Kenapa Kurma Jadi Makanan Khas Saat Puasa Ramadhan?
Meskipun musim panen kurma tidak selalu berbarengan dengan bulan puasa Ramadhan, namun kurma tetap menjadi makanan khas dan sering dikonsumsi
Daftar isi
Meskipun sedang tidak musim disaat bulan puasa Ramadhan, keberadaan buah yang satu ini tetap dan selalu tersedia dan selalu dicari. Padahal buah yang tumbuh subur di wilayah Timur Tengah ini belum tentu musim panen saat bulan puasa Ramadhan.
Meskipun musim panen kurma tidak selalu berbarengan dengan bulan puasa Ramadhan, namun kurma tetap menjadi makanan khas dan sering dikonsumsi selama bulan puasa.
Begitu juga dengan ketersediaan buah yang satu ini selalu melimpah dan mudah diperoleh saat bulan Ramadhan. Dan jika kita mencari selain di bulan puasa Ramadhan, kemungkinan besar buah ini tidak trsedia, dan kalaupun tersedia pilihannya juga sedikit.
Tidak saat bulan puasa Ramadhan bahkan sebelum bulan puasa tiba, buah yang satu ini sudah tersedia dihampir tempat buat dan supermarket. Dengan adanya kondisi tahunan seperti itu tidak heran jika kurma jadi makanan khas saat puasa Ramadhan.
Ada beberapa alasan mengapa kurma sering dan selalu muncul hanya di bulan puasa Ramadhan:
- Tradisi Sunnah
Rasulullah Muhammad SAW sering memulai dan mengakhiri berbuka puasa dengan memakan kurma. Dengan mengkomsumsi kurma saat puasa dianggap mengikuti Sunnah Nabi dan menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
- Peningkatan Permintaan Selama Bulan Puasa
Karena permintaan yang meningkat selama bulan puasa, banyak pedagang dan toko makanan memperbanyak stok kurma dan mempromosikannya sebagai makanan khas bulan Ramadhan.
- Manfaat Kesehatan Kurma Selama Puasa
Kurma kaya akan gula alami, mineral, dan serat yang membantu mengembalikan energi, mencegah dehidrasi, dan memudahkan proses pencernaan setelah seharian berpuasa. Oleh karena itu, kurma dianggap sebagai makanan yang cocok untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
- Ketersediaan Pasar
Untuk memenuhi permintaan selama bulan puasa, banyak pedagang dan produsen kurma memasarkan dan mempromosikan kurma secara khusus selama bulan Ramadhan. Hal ini membuat kurma menjadi lebih mudah ditemukan dan dikonsumsi oleh banyak orang.
- Kesederhanaan dan Kesejahteraan
Kurma dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan kesejahteraan. Mengkonsumsi kurma selama bulan Ramadhan dianggap sebagai tindakan syukur dan menghargai nikmat yang diberikan Allah SWT.
Meskipun musim panen kurma mungkin tidak selalu berbarengan dengan bulan Ramadhan, tetapi tradisi, manfaat kesehatan, dan ketersediaan pasar membuat kurma menjadi makanan khas dan sering dikonsumsi selama bulan puasa Ramadhan di seluruh dunia.
Musim Panen Kurma
Meski tidak selalu berbarenagn dengan bulan Puasa Ramadhan, musim panen kurma biasanya terjadi pada berbagai bulan di luar bulan Ramadhan, tergantung pada jenis kurma dan lokasi geografisnya.
Bulan Ramadhan bergerak setiap tahunnya dalam kalender Gregorian karena penanggalan Hijriyah, kalender lunar yang digunakan dalam Islam, memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun, lebih pendek dibandingkan dengan kalender Gregorian yang memiliki 365 atau 366 hari dalam setahun.
Sebagai contoh, bulan Ramadhan bergerak sekitar 10-12 hari lebih awal setiap tahunnya dalam kalender Gregorian. Jadi, ada tahun di mana musim panen kurma akan berbarengan dengan bulan puasa Ramadhan, tetapi ada juga tahun di mana musim panen kurma akan berada di luar bulan Ramadhan.
Meskipun demikian, kurma tetap menjadi makanan khas saat bulan puasa Ramadhan karena tradisi dan manfaat kesehatannya, meskipun bukan selalu merupakan musim panen utama kurma.
Oleh karena itu, banyak negara-negara yang mengimpor kurma dari produsen utama kurma seperti Mesir, Iran, Saudi Arabia, dan negara-negara di Timur Tengah lainnya untuk memenuhi permintaan selama bulan puasa Ramadhan.
Jadi, meskipun musim panen kurma tidak selalu berbarengan dengan bulan Ramadhan, tetapi kurma tetap menjadi simbol penting dan jadi buah atau makanan khas saat puasa Ramadhan di seluruh dunia.
