Skip to main content
Menu

Miris! Nomor Telkomsel Baru Ternyata Bekas Digunakan

Miris! Nomor Telkomsel Baru Ternyata Bekas Digunakan

Daftar isi
Baca Juga

Entahlah, 2x ini saya mengalami kejadian yang tidak mengenakkan atau bisa dikatakan saya rugi 2x yaitu saat membeli nomor Telkomsel baru ternyata kedua nomor kartu perdana ini masih digunakan oleh orang lain. Itu artinya nomor ini masih aktif secara online, masa tenggang, hangus atau kobong.

Miris! Nomor Telkomsel Baru Ternyata Bekas Digunakan

Kalau kartu perdana Telkomsel yang saya beli ini benar-benar baru, tidak mungkin kejadian aneh ini saya alami yaitu saat kedua nomor ini saya aktifkan menggunakan NIK dan saya gunakan untuk membuat akun Whatsapp(WA), ternyata akun WA tersebut sudah terhubung dengan sebuah group keluarga yang ada di Kalimantan.

Begitu juga saat saya menggunakan nomor yang satunya untuk akun WA, ternyata saya tidak bisa membuat akun dengan nomor baru tersebut. Muncul notifikasi kalau nomor tersebut sudah digunakan di perangkat ponsel alinnya.

Dan endingnya, mau tidak mau saya buang saja nomor Telkomsel baru tersebut agar yang punya tetap bisa mengaktifkan kembali. Kemungkinan nomro tersebut masih aktif atau dalam masa tenggang atau hangus! Benarkah hangus?

Kalau dalam masa tenggang, kemungkinan besar nomor tersebut masih bisa diaktifkan. Kalau hangus atau kobong, maka 100% nomor tersebut benar-benar sudah tidak bisa digunakan dan tidak bisa diaktifkan lagi.

Reaktivasi Nomor Telkomsel

Sepengetahuan saya, Telkomsel memang menyediakan layanan *888*89# untuk mengaktifasi nomor yang hangus. Dan itu pun ada waktunya yaitu sekitar 60 hari dari masa tenggang. Setelah itu nomor sudah benar-benar tidak bisa di aktiviasi lagi dengan cara apapun!

Bahkan untuk mengaktifkan nomor yang sudah hangus dengan mengunjungi layanan GraPARI juga sudah tidak bisa dilakukan meskipun sudah membawa nomor yang sudah hangus, KTP dan Kartu Keluarga. Apakah dengan membeli kartu dengan nomor yang sama bisa dilakukan?

Opsi yang terakhir ini yang saya tidak tahu, Apakah dengan membeli kartu Telkomsel baru dengan nomor yang sama bisa dilakukan? Jika pun bisa, mungkin harganya sangat mahal! Bisakah membeli nomor yang sudah hangus? Jawabanya: Saya tidak tahu!.

Nomor Telkomsel Baru Ternyata Bekas Digunakan

Dari beberapa opsi aktifnya atau masih bisa digunakannya nomor baru ternyata sudah bekas digunakan yang saya jelaskan diatas, saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Hanya ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal, kok bisa ini terjadi? Apalagi perusahaan besar seperti Telkomsel, kok bisa ini terjadi?

Jika kalian atau orang awam tahu atau pengguna nomor lama tersebut tahu efeknya apa, harusnya pihak Telkomsel yang bertanggungjawab dengan semua kejadian-kejadin yang dialami pengguna kartu lama tersebut!

Sebelum membahas tentang efeknya, saya jelasin dulu kejadian yang saya alami ini, beli nomor baru ternyata bekas digunakan, dan kejadiaan ini saya alami 2x. Memang tidak langsung terjadi 2x tapi masih ada jarak kurang lebih sekitar 1 tahunan anatar kejadiaan yang pertama dan yang kedua.

Kejadian yang pertama sekitar 1 tahun yang lalu, waktu itu saya gunakan nomor baru ini untuk membuat akun Whatsapp dan berhasil masuk. Dan tidak saya duga sebelumnya, ternyata akun WA ini bisa aktif di ponsel saya dan setelah saya cek, akun WA saya sudah memiliki 2 group WA yang masih aktif.

Bahkan, ada panggilan 3x dan 1 pesan WA yang masuk. Untuk panggilan WA ini tidak saya terima, sedangkan untuk pesan WA yang masuk ini saya buka dan saya baca. Isinya apa?

Isi pesan WA yang masuk ini berasal dari seorang anak perempuan yang menanyakan kurang lebih seperti ini, Mama dimana, aq telp ngga diangkat?. Jika saya punya pikiran jahat, tentu saya akan melakukan hal-hal yang saya inginkan yang pastinya menguntungkan saya.

Tapi saya tidak seperti itu, tidak ada niat apapun. Saya balas isi pesan WA tersebut seperti ini: Maaf, ini bukan mamanya spyan, nomor ini saya beli dan ternyata sudah aktif WAnya. Dan tanpa pikir lagi, langsung saya non aktifkan akun tersebut!

Untuk kejadian yang kedua ini, saya alami kemarin tanggal 30 Juli 2024. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, saya beli kartu perdana ini, saya aktifkan dengan menggunakan NIK dan KK saya, setelah itu saya gunakan untuk membuat akun di Whatsapp (WA). Hasilnya seperti yang saya jelaskan sebelumnya!

Saya tidak membuat akun WA dengan nomor tersebut karena ada akun WA yang masih aktif diperangkat lain. Jika saya ingin tetap menggunakan nomor tersebut untuk akun WA, maka kode konfirmasi yang saya akan kirim ke akun WA yang masih aktif ini harus dikonfirmasi dulu.

Saya tidak ambil pusing, dengan adanya notifkasi kalau nomor baru yang saya gunakan ini ternyata masih digunakan oleh akun WA yang lain, segera sim card noor tersebut langsung saya keluarin dari Hp dan langsung saya buang.

Sebelum saya buang, saya coba untuk menggunkan nomor ini untuk membukan Facebook dengan cara login menggunakan nomor ponsel! Dan... Boom! Ternyata nomor tersebut digunakan untuk membuat akun Facebook.

Tentu saja saya dengan sangat mudah untuk Login menggunakan nomor ponsel ini, karena Facebook hanya butuh kode aktivasi agar bisa login. Dan kode aktivasi dikirim ke SMS melalui nomor ponsel yang gunakan.

Bayangin saja kalau saya punya niat jahat dengan akun Facebook orang ini, saya bisa minta bantuan orang-orang yang sering chat diakun FB ini untuk hal-hal yang saya inginkan. Tapi saya tidak seperti itu, saya tutup akun facebook tersebut, saya bersihkan cookies browser saya, dan saya buang nomor ponsel baru yang sayan gunakan ini. Hilang semuanya!

Siapa yang Bertanggungjawab?

Saya tidak mau menyebut pihak manapun untuk bertanggjawab dengan kejadian yang saya alami ini, karena sebenarnya ini kejadian yang saya alami adalah masalah sangat sepele! Dan tidak ada keruwetan atau pun menimbulkan kerugian dari pihak penyedia layanan.

Masalahnya akan menjadi besar jika konsumen yang dirugikan jika mengalami kejadian-kejadian yang saya alami teresebut, yaitu data konsumen bisa dimiliki oleh orang lain! Jika konsumen dirugikan, apakah mereka akan bertanggungjawab?

Sebenarnya ada 1 kejadian lagi yang saya alami yaitu nomor ponsel saya yang saya gunakan yang juga dari Telkomsel, waktu itu saya lupa untuk mengisi ulang nomor ini hingga masa tenggang. Saat masa tenggang diisi pulsa, pun sudah tidak bisa karena nonor sudah hangus.

Karena nomor ini saya gunakan untuk email, setelah beberapa bulan, saya coba Login dan ternyata meminta kode verifikasi yang harus dikirim ke nomor saya ini, ternyata... Nomor ponsel saya yang nyata-nyata hangus tersebut, bisa kirim kode aktivasi. Dan juga nomor saya ini memiliki akun Whatsapp aktif! Gila!

Siapa yang akan bertanggungjawab dengan kejadian-kejadian seperti itu? Dan bagaimana bisa nomor lama yang sudah tidak aktif ternyata masih bisa digunakan dan mirinya bukan orang yang brsangkutan yang sudah menggunakan nomor tersebut tapi orang lain!

Tutup Reaktivasi, Jangan Gunakan Nomor Ponsel dan Hapus!

Jika tanggungjawab masih bisa didapatkan, bersyukur banget. Tapi kalau semua lepas tangan, lebih baik lakukan hal-hal yang sekiranya tidak merugikan konsumen atau minimal tidak meninggalkan jejak akun yang pernah digunakan orang lain yang berhubungan dengan nomor ponsel yang sudah tidak digunakan oleh mereka.

Dari kejadian yang saya alami ini, bagaimana jika penggunaan nomor ponsel bukan menjadi prioritas pembuatan akun dan lebih baik gunakan email juga agar akun tetap bisa digunakan.

Dengan mengganti nomor ponsel ke email, akan membuat akun, apapun akunnya, akan lebih mudah digunakan dan pastinya akan lebih aman. Selain itu, anak-anak juga tidak mudah menggunakan dan membuat akun media sosial jika email lebih diutamakan karena anak-anak akan kesulitan dalam membuat email.

Bagaimana dengan Whatsapp yang masih mengandalkan nomor ponsel?

Layanan ijo bulat ini seharusnya tidak selalu mengandalkan nomor ponsel untuk membuat akun baru, lebih baik menggunakan email. Jika menggunakan ponsel, layanan yang satu ini selalu "beranggapan" kalau nomor ponsel pengguna masih aktif, sampai kapanpun!.

Contoh kecil yang bisa dicontoh adala Telegram, Layanan yang satu ini selalu menampilkan notifikasi seperti ini: Is +62 823 45678910 still your number? Pastikan nomor Anda yang terkini agar Anda tetap dapat masuk ke Telegram. Pilihannya ada 2 yaitu Yes dan No.

Dengan adanya notifkasi seperti itu, Telegram tetap mengharapkan agar akun tersebut benar-benar memiliki nomor ponsel yang masih aktif dan tetap dimiliki oleh pengguna yang sama.

Dari kejadian yang saya alami, dan semoga artikel ini ada yang membaca khususnya penyedia layanan Telekomunikasi, tidak hanya Telkomsel tapi semua provider yang ada di negeri ini, untuk lebih menjaga privasi pelanggannya.

Khususnya pelanggan-pelanggan yang sudah menggunakan nomor Telkomsel atau yang lainnya yang sudah tidak bisa digunakan, untuk tidak melakukan reaktivasi pada nomor tersebut. Apapun alasannya!.