Bagaimana Cara Melakukan Riset SEO yang Baik dan Benar?

Udah riset sana-sini, tapi tetap nggak muncul di halaman pertama Google? Nah, mungkin kamu belum tahu cara melakukan riset SEO yang benar
Daftar isi
Pernah nggak sih nulis artikel panjang-panjang, udah riset sana-sini, tapi tetap nggak muncul di halaman pertama Google? Nah, mungkin kamu belum tahu cara melakukan riset SEO yang benar. SEO itu bukan cuma soal menulis artikel, tapi juga memahami bagaimana mesin pencari bekerja dan apa yang orang cari.

Kalau kamu pengen artikelmu nongol di halaman pertama, langkah pertama yang harus dilakukan adalah riset SEO. Tanpa riset yang baik, ibarat kamu menembak target tapi dalam keadaan mata tertutup. Bisa kena, tapi peluangnya kecil banget!
Banyak blogger pemula berpikir kalau SEO itu cuma soal memasukkan kata kunci sebanyak-banyaknya. Padahal, yang lebih penting adalah memilih kata kunci yang tepat dan punya potensi trafik tinggi. Makanya, riset SEO itu wajib hukumnya buat kamu yang pengen serius ngeblog dan dapat trafik organik.
Cara Melakukan Riset SEO yang Baik
Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Gimana sih cara melakukan riset SEO yang benar? Yuk, kita bahas tahap demi tahap.
1. Tentukan Topik yang Sesuai dengan Target Pembaca
Langkah pertama sebelum riset keyword adalah menentukan topik. Kalau kamu ngeblog tanpa arah dan hanya sekadar menulis, nanti bisa bingung sendiri.
Coba pikirkan siapa target pembaca kamu dan apa yang mereka cari. Contohnya, kalau blog kamu tentang teknologi, kira-kira pembacamu lebih tertarik baca tentang "review gadget" atau "cara mempercepat laptop lemot"?
Dari topik ini, blog kamu akan mudah dioptimasi, dan bakalan banyak pengunjung yang akan mengunjungi blog kamu.
2. Gunakan Alat Riset Keyword
Pada artikel sebelumnya saya sudah memberikan informasi lengkap tentang tools riset SEO terbaik yang bisa kamu gunakan untuk melakukan pencarian topik yang paling relevan dan banyak diminati.
Mah setelah tahu topiknya, sekarang saatnya mencari keyword yang pas. Berikut tools SEO yang bisa kamu gunakan, yaitu:
- Google Keyword Planner: Alat gratis dari Google Ads yang bisa digunakan untuk mencari kata kunci berdasarkan volume pencarian, tingkat persaingan, dan estimasi biaya per klik (CPC). Cocok buat pemula yang ingin memahami tren pencarian.
- Ubersuggest: Dikembangkan oleh Neil Patel, alat ini memberikan saran kata kunci, volume pencarian, tingkat kesulitan SEO, serta ide konten berdasarkan data Google. Sangat cocok untuk blogger yang ingin mencari ide artikel.
- Ahrefs: Salah satu alat SEO premium yang sangat akurat dalam menampilkan volume pencarian, analisis backlink, serta data kompetitor. Cocok buat kamu yang ingin mendalami SEO lebih jauh.
- SEMrush: Alat SEO lengkap yang bisa digunakan untuk riset keyword, audit website, hingga analisis kompetitor. SEMrush juga sering digunakan oleh digital marketer profesional.
- Keyword Tool: Alternatif lain untuk mencari keyword dari berbagai platform, termasuk Google, YouTube, dan media sosial lainnya. Cocok buat kamu yang ingin menjangkau lebih banyak audiens.
3. Analisis Kompetitor
SEO bukan cuma soal keyword, tapi juga bagaimana cara mengalahkan kompetitor. Coba cari di Google dengan keyword yang sudah kamu pilih dan lihat siapa saja yang ada di halaman pertama.
Untuk mengetahui website kompetirot, kmu cukup melakukan analisis artikel sederhana yaitu panjangnya berapa kata, bagaimana penyajiannya, apakah ada gambar atau video? Untuk mengetahuinya gunakan salah satu tools SEO yang sudah disebutkan diatas.
4. Perhatikan Search Intent
Keyword yang sama bisa punya maksud pencarian (search intent) yang berbeda. Misalnya, keyword "beli laptop murah" menunjukkan bahwa orang ingin membeli laptop, sedangkan "cara memilih laptop murah" menunjukkan orang masih dalam tahap riset. Jadi, pastikan artikelmu sesuai dengan maksud pencarian.
5. Gunakan Long-Tail Keyword
Kalau keyword utama terlalu kompetitif, kamu bisa pakai long tail keyword. Contohnya, daripada menargetkan "cara melakukan riset SEO", kamu bisa pakai "cara melakukan riset SEO untuk blog pemula" yang persaingannya lebih rendah.
6. Gunakan Google Suggest dan "People Also Ask"
Google sendiri sebenarnya sudah kasih banyak ide keyword gratis lewat fitur "Google Suggest" dan "People Also Ask". Coba ketikkan keyword di Google dan lihat saran yang muncul di bawah kolom pencarian.
Jika kamu peka dengan fitur ini, tentunya kamu akan melakukan sesuatu yang sangat berharga untuk blog kamu. Apa yang harus dilakukan? Membuat artikel dari artikel lanjutan dengan topik yang relevan.
7. Cek Tren dengan Google Trends
Tidak semua keyword selalu relevan sepanjang waktu. Gunakan Google Trends untuk melihat apakah keyword yang kamu pilih sedang naik atau justru menurun popularitasnya.
Apa yang ada di Google Trends adalah topik-topik baru atau lama yang sering dicari atau dibutuhkan, akan tetap saya tidak begitu suka dengan layanan yang satu ini. Kenapa? Tidak sesuai dengan topik yang saya butuhkan.
8. Optimalkan Penggunaan Keyword
Setelah menemukan keyword yang tepat, saatnya menggunakannya di artikel. Jangan berlebihan, cukup tempatkan secara alami di:
1. Judul Artikel
Judul harus mengandung kata kunci utama dan menarik perhatian pembaca. Google juga memberikan bobot tinggi pada judul artikel dalam peringkat pencarian.
Contoh: <title>Bagaimana Cara Melakukan Riset SEO yang Baik dan Benar?</title>
2. Paragraf Pertama
Paragraf pertama harus langsung mengandung kata kunci agar Google bisa memahami isi artikel dengan cepat.
Contoh: "SEO bukan cuma soal menulis artikel, tapi juga memahami bagaimana mesin pencari bekerja dan apa yang orang cari. Jika ingin artikelmu muncul di halaman pertama Google, kamu harus melakukan riset SEO yang benar."
3. Subjudul (H2, H3)
Gunakan kata kunci dalam subjudul agar artikel lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh Google serta pembaca.
Contoh: <h2>Cara Melakukan Riset Keyword dengan Google Keyword Planner</h2>
4. Alt Text Gambar
Alt text gambar membantu mesin pencari memahami isi gambar dalam artikel.
Contoh: <img src="keyword-research.png" alt="Cara melakukan riset keyword SEO">
5. URL
Pastikan URL artikel pendek, jelas, dan mengandung kata kunci.
Contoh: https://www.website.com/cara-riset-seo
6. Meta Deskripsi
Meta deskripsi membantu meningkatkan klik dari hasil pencarian Google.
Contoh: <meta name="description" content="Pelajari cara melakukan riset SEO dengan tepat agar artikelmu bisa bersaing di halaman pertama Google.">
Dengan mengoptimalkan keyword dalam elemen-elemen penting di atas, artikelmu akan lebih mudah ditemukan oleh Google dan berpeluang mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.
9. Pantau dan Evaluasi
Setelah artikel terbit, jangan lupa pantau performanya di Google Search Console. Apakah sudah mulai muncul di Google? Jika belum, mungkin perlu optimasi lebih lanjut.
Riset SEO itu penting banget buat meningkatkan peluang artikel muncul di halaman pertama Google. Mulai dari menentukan topik, mencari keyword yang tepat, hingga memahami kompetitor dan search intent. Dengan langkah-langkah ini, dijamin artikel kamu lebih berpeluang bersaing di mesin pencari.