Cara Mengatasi Nomor Identitas Nasional Diduplikasi di Coretax

Saat saya memasukkan NIK pada kolom registrasi tiba-tiba muncul keterangan Nomor Identitas Nasional Diduplikasi dengan teks warna merah
Daftar isi
Saat saya memasukkan NIK pada kolom registrasi tiba-tiba muncul keterangan Nomor Identitas Nasional Diduplikasi dengan teks warna merah, saya kaget, loh kok NIK saya ada menggunakan? Tentu saja saya kaget karena ada kalimat Diduplikasi. Padahal saya tidak menggunakan NIK saya untuk keperluan apapun atau hal-hal aneh karena bagi saya NIK adalah Kode Privasi yang wajib dijaga.

Kejadian ini saya alami saat melakukan registrasi Coretax Pajak yaitu melakukan registrasi untuk pembuatan akun di Coretax ini. Saya mengaktifkan akun ini karena ada pengumuman dari dinas untuk ASN baik yang PNS atau PPPK harus mengaktifkan akun Coretax Pajak.
Apa itu Coretax?
Coretax adalah sistem administrasi pajak digital yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia untuk memodernisasi layanan perpajakan. Sistem ini mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 dan bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai proses perpajakan dalam satu platform yang lebih efisien dan mudah digunakan.
Coretax merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam Proyek Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018. Dengan menggunakan teknologi berbasis Commercial Off-the-Shelf (COTS), sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan data pajak.
Salah satu fitur utama dalam Coretax adalah integrasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai pengganti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi individu. Penerapan fitur ini dimulai sejak Juli 2024 dan bertujuan untuk menyederhanakan proses administrasi perpajakan bagi masyarakat.
Bagi wajib pajak yang ingin menggunakan layanan Coretax, mereka dapat mengaksesnya melalui situs resmi DJP di https://www.pajak.go.id/coretax. Sebelum menggunakan layanan ini, wajib pajak perlu melakukan registrasi melalui akun DJP Online. Setelah berhasil mendaftar, mereka akan menerima informasi login serta akses ke simulasi Coretax melalui email.
Dengan hadirnya Coretax, DJP berharap dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan pajak di Indonesia. Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan dengan lebih praktis dan modern.
Cara Mengatasi Nomor Identitas Nasional Diduplikasi di Coretax
Seperti yang saya ceritakan diatas, masalah nomor identitas yang diduplikasi saat melakukan aktivasi atau regsitrasi akun Coretax, sebenarnya bukanlah masalah serius karena hal itu terjadi karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah terhubung dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melalui sistem Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Artinya jika NIK dan NPWP sudah terhubung atau sudah dilakukan pemadanan maka KTP sudah bisa dijadikan sebagain NPWP. Oleh karena itu, jika KTP sudah bisa digunakan sebagai NPWP harap diperhatikan dalam penggunakan KTP kamu.
Begitu juga dengan adanya notifikasi 'Nomor Identitas Nasional Diduplikasi' berarti NIK kamu sudah berlaku sebagai NPWP. Dengan keadaan seperti itu, saat melakukan registrasi pilih menu "Aktivasi Akun Wajib Pajak"
Oleh karena itu, jika kamu sudah memiliki NPWP atau NIK yang telah dipadankan, kamu tidak perlu menggunakan opsi pendaftaran atau registrasi, gunakan metode aktivasi atau login masuk ke sistem Coretax.
Dan untuk mengatasi Nomor Identitas Nasional Diduplikasi ini, kamu perlu melakukan aktivasi akun wajib pajak, berikut caranya:
- Untuk mengakses layanan Coretax, kunjungi situs resminya melalui tautan http://coretaxdjp.pajak.go.id.
- Mulailah dengan memilih menu 'Aktivasi Akun Wajib Pajak'. Selanjutnya, tandai kotak yang menyatakan bahwa kamu sudah terdaftar sebagai wajib pajak untuk melanjutkan proses.
- Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom yang tersedia, lalu klik tombol 'Cari'. Jika berhasil, nama pemilik NIK akan muncul tidak utuh. Setelah itu, isikan alamat email serta nomor telepon aktif yang terdaftar atas nama kamu sebagai wajib pajak.
- Lakukan proses verifikasi identitas dengan mengunggah foto sesuai petunjuk yang diberikan oleh sistem. Setelah itu, centang kotak pernyataan yang muncul di layar dan tekan tombol 'Simpan'.
- Setelah proses selesai, sistem akan mengirimkan Surat Penerbitan Akun Wajib Pajak ke alamat email yang telah kamu daftarkan. Surat ini berisi informasi penting seperti nama kamu, NIK, serta kata sandi yang dapat digunakan untuk masuk ke sistem Coretax.
Setelah akun berhasil diaktifkan, pastikan untuk melakukan login dengan benar agar tidak mengalami kendala. Jika masih mengalami masalah, silakan menghubungi layanan bantuan resmi Direktorat Jenderal Pajak untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.
Apa Perbedaan Coretax dengan DJP Online?
Coretax dan DJP Online adalah dua sistem yang berbeda dalam administrasi perpajakan di Indonesia. Berikut perbedaannya:
Coretax
- Merupakan sistem administrasi pajak baru yang akan menggantikan sistem lama di DJP.
- Mengintegrasikan seluruh proses perpajakan, termasuk pendaftaran, pelaporan, pembayaran, pemeriksaan, dan penagihan pajak.
- Menggunakan teknologi baru yang lebih modern dan berbasis Commercial Off-the-Shelf (COTS).
- Memungkinkan integrasi NIK sebagai NPWP untuk wajib pajak orang pribadi.
- Diharapkan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam sistem perpajakan.
DJP Online
- Merupakan platform yang saat ini digunakan untuk layanan pajak secara elektronik.
- Memfasilitasi pelaporan SPT, pembayaran pajak, dan layanan perpajakan lainnya.
- Akan digantikan oleh Coretax secara bertahap untuk mendukung sistem perpajakan yang lebih terintegrasi dan canggih.
Secara singkat, DJP Online adalah sistem yang sedang berjalan saat ini, sedangkan Coretax adalah sistem baru yang akan menggantikan DJP Online dengan fitur yang lebih canggih dan terintegrasi penuh dalam administrasi perpajakan di Indonesia.