Skip to main content

Tentang Generasi Milenial dan GenZ yang Wajib Kamu Ketahui

Tentang Generasi Milenial dan GenZ yang Wajib Kamu Ketahui

Mengenal generasi milenial dan GenZ, dari pengaruh teknologi hingga budaya unik yang membentuk mereka

Daftar isi
Baca Juga

Kalau ngomongin generasi, dua kelompok yang sering jadi sorotan akhir-akhir ini adalah generasi milenial dan GenZ. Dua generasi ini punya karakter yang berbeda, meskipun kadang orang suka bingung membedakannya. Milenial lahir sekitar awal 1980-an sampai akhir 1990-an atau awal 2000-an, sementara GenZ (Generasi Z) datang setelahnya, kira-kira dari 1997 sampai 2012.

Mereka hidup di zaman yang beda, tapi sama-sama punya peran besar di dunia modern, apalagi dengan kecepatan teknologi yang bikin hidup kita berubah drastis seperti sekarang ini.

Tentang Generasi Milenial dan GenZ yang Wajib Kamu Ketahui

Generasi milenial (Generasi Y aau GenY) adalah generasi yang ngerasain transisi dari kaset ke MP3, dari telepon rumah ke ponsel pintar. Mereka besar di masa ketika internet mulai merangkak masuk ke kehidupan sehari-hari.

Sedangkan GenZ beda lagi, mereka lahir di era digital, nggak perlu adaptasi karena teknologi udah jadi bagian dari DNA mereka. Dua generasi ini punya cara sendiri dalam ngeliat dunia, mulai dari kerja, hubungan sosial, sampai cara mereka nyanyi di TikTok atau bikin meme.

Meskipun era digital sudah berkembang di zaman GenZ namun untuk pola pikir dan pengetahun tentunya generasi milenial lebih matang karena mereka sudah lebih tahu dan lebih paham menghadapi perubahan era tersebut.

Adaptasi Teknologi

Ngomongin soal teknologi, generasi milenial dan GenZ punya hubungan yang unik sama dunia digital, karena meskipun saat ini sama-sama berada pada era yang sama, ada sesuatu yang berbeda.

Generasi milenial mungkin bangga jadi yang pertama nyanyi bareng di Friendster atau nulis status galau di Facebook, tapi GenZ lebih ke arah bikin konten pendek yang viral di Instagram Reels atau TikTok.

Budaya mereka juga beda, milennial suka nostalgia sama masa lalu, sedangkan GenZ lebih fokus ke "sekarang" dan apa yang lagi tren. Makanya, kadang orang bilang milenial agak sentimentil, sementara GenZ lebih pragmatis.

Dua Generasi yang Istimewa

Terus, apa sih yang bikin mereka spesial? Bukan cuma soal gadget atau aplikasi yang mereka pakai, tapi juga cara mereka menghadapi hidup atau pola pikir mereka.

Milenial sering disebut generasi yang ngubah cara kerja dengan nuntut fleksibilitas, sementara GenZ bawa semangat baru soal kreativitas dan kemandirian.

Dari semua perbedaan dan juga ada kesamaan tersebut, artikel ini saya buat untuk kedua generasi ini mulai dari fase kehidupan yang mereka alami, dan karena mereka unik...

Perjalanan Teknologi: Dari Dial-Up ke 5G

Milenial punya cerita epik soal teknologi. Mereka lahir di masa TV tabung sama suara berisik modem dial-up yang bikin orang takut koneksi putus pas lagi download lagu di Dewa19 dengan vokalisnya Once.

Bagi mereka, internet adalah sesuatu yang "ditemukan" dan diadopsi perlahan. Pas masuk kuliah atau kerja, barulah mereka ketemu smartphone, aplikasi chatting, dan media sosial yang bikin dunia jadi lebih kecil.

Untuk mengakses internet saja harus nomaden, pindah dari warnet satu ke warnet lainnya. Pernah nggak GenZ mengalami seperti itu? Sangat jarang karena internet sudah ada dalam genggaman.

GenZ? Mereka nggak punya drama itu. Bayi-bayi zaman sekarang udah bisa geser layar tablet sebelum bisa jalan. Bagi mereka, teknologi nggak cuma alat, tapi ekstensi dari diri mereka sendiri.

Streaming Netflix, bikin filter Snapchat, atau main game online bareng temen dari benua lain, semua itu biasa banget. Makanya, mereka jauh lebih cepet nangkep tren teknologi dibanding milenial yang kadang masih kagok sama fitur baru.

Contohnya, milenial mungkin bangga bisa bikin presentasi PowerPoint yang cakep, tapi GenZ udah bikin video animasi pake Canva atau CapCut dalam hitungan menit.

Teknologi buat mereka nggak cuma soal efisiensi, tapi juga kreativitas. Mereka nggak cuma konsumsi konten, tapi juga produksi—dari podcast sampe vlog yang bikin orang takjub.

Budaya: Nostalgia vs. Tren Instan

Kalau ngeliat budaya, milenial punya kecintaan sama nostalgia. Mereka suka banget ngomongin masa kecil di tahun 90-an atau awal 2000-an, main tamagotchi, nonton sinetron seperti Tersanjung yang sampai berepisode-episode, atau dengerin lagu Peterpan.

Banyak dari mereka yang sekarang jadi orang tua atau pekerja kantoran masih suka bikin reuni virtual buat ngobrolin "zaman dulu". Tapi uniknya, mereka juga bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada era GenZ saat ini.

GenZ punya pendekatan lain. Mereka nggak terlalu terpaku sama masa lalu, lebih ke "apa yang lagi hot sekarang". Bahasa gaul kayak "slebew", "gemoy", atau "spill the tea" lahir dari kreativitas mereka di media sosial, termasuk "Nice try super Diddy".

Budaya mereka cepet banget berubah, hari ini tren bikin dance TikTok, besok udah ganti pake AI buat bikin meme. Mereka hidup di dunia yang instan, dan mereka jago banget nyanyi bareng tren tanpa mikir panjang.

Di Indonesia, ini keliatan banget. Milenial mungkin masih suka nongkrong di kafe sambil cerita panjang, tapi GenZ lebih suka ketemu di Discord atau bikin grup WhatsApp buat bahas hobi. Mereka juga lebih berani buat speak up soal isu sosial—dari lingkungan sampe kesetaraan—dibanding milenial yang kadang lebih "main aman".

Cara Kerja dan Nilai Hidup

Di dunia kerja, milenial sering jadi penutup era "loyal sama satu perusahaan". Mereka mulai nuntut fleksibilitas, kerja remote, dan keseimbangan hidup-kerja.

Banyak dari mereka yang ninggalin pekerjaan 9-to-5 buat jadi freelancer atau bikin startup. Tapi, mereka juga sering dikritik karena dianggap "manja" sama generasi sebelumnya.

GenZ bawa angin segar lagi. Mereka nggak cuma nyari fleksibilitas, tapi juga makna. Banyak dari mereka yang milih kerja di tempat yang sesuai sama value mereka, misalnya perusahaan yang peduli lingkungan atau nggak diskriminatif.

Mereka juga nggak takut buat bikin bisnis sendiri, entah itu jualan online atau jadi content creator. Di mata mereka, kerja nggak cuma soal duit, tapi juga soal impact.

Sampa-sampai ada istilah #KaburAjaDulu yang viral hanya hanya karena tidak cocoknya aturan yang berlaku di negeri ini.

Di sini, teknologi lagi-lagi jadi pembeda. Milenial mungkin masih suka meeting tatap muka, tapi GenZ lebih nyaman pake Zoom atau Slack. Mereka juga jago multitasking, bisa kerja sambil dengerin podcast atau bales chat di tiga grup sekaligus.

Tantangan dan Harapan

Milenial sering dihadapkan sama tantangan ekonomi. Banyak dari mereka masuk dunia kerja pas krisis finansial 2008, jadi mereka harus berjuang buat stabil. Makanya, mereka sering bikin meme soal "gaji habis sebelum tanggal tua" atau "nabung buat beli rumah kok susah", atau meme-meme yang lainnya yang bikin tersenyum dan tertawa.

GenZ punya masalah beda. Mereka masuk dunia kerja di era pandemi, persaingan ketat, dan dunia yang penuh ketidakpastian. Tapi, mereka juga lebih resilien, banyak yang mulai bisnis kecil-kecilan atau cari side hustle biar nggak cuma andelin gaji bulanan.

Harapan buat kedua generasi ini juga beda. Milenial pengen stabilitas, rumah, keluarga, tabungan. GenZ lebih ke arah kebebasan, bisa kerja dari mana aja, punya waktu buat hobi, dan nggak terikat sama ekspektasi orang lain.

Kerennya, mereka saling belajar. Yaa karena mereka hidup saling brdapingan, Milenial ngajarin GenZ soal ketahanan, sementara GenZ ngajarin milenial buat lebih fleksibel sama perubahan.

Jadi, generasi milenial dan GenZ emang beda, tapi mereka sama-sama bawa warna di dunia ini. Milenial adalah jembatan dari masa analog ke digital, sementara GenZ adalah wajah masa depan yang penuh kreativitas.

Mereka punya kekuatan masing-masing, milennial dengan pengalaman dan GenZ dengan keberanian buat nyoba hal baru. Di tengah perubahan yang cepet banget, mereka buktiin kalau setiap generasi punya cara sendiri buat bikin hidup lebih seru.

Generasi X

Generasi X atau GenX adalah generasi sebelum generasi milenial dan GenZ muncul. Bisa dikatakan GenX ini adalah "manusia-manusia zaman old" yang jauh sebelum semuanya seperti sekarang ini.

Mereka lahir kira-kira antara awal 1960-an sampe akhir 1970-an atau awal 1980-an. Jadi, mereka adalah generasi yang gede di era TV hitam-putih, kaset Walkman, sama telepon putar, bener-bener vibes retro!

Tapi jangan salah, GenX juga punya peran keren. Mereka yang bikin jalan buat teknologi modern, lho. Banyak dari mereka yang jadi pionir di industri musik, film, sampe awal-awal internet.

Jadi, walaupun "old", mereka tetep punya legacy yang kece. Bayangin aja, mereka nonton MTV pas pertama launching, sementara kita sekarang scroll TikTok, jauh banget ya bedanya!

Baca Juga...